Rab. Des 10th, 2025

Rais Syuriyah Sebut Silaturahmi Mustasyar PBNU Tak Bisa Batalkan Pleno

Rais Syuriyah Sebut Silaturahmi Mustasyar PBNU Tak Bisa Batalkan Pleno

Puncak PopulerRais Syuriyah, menegaskan bahwa silaturahmi Mustasyar PBNU tidak memiliki kekuatan untuk membatalkan keputusan Pleno yang telah disahkan oleh pengurus harian PBNU. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, baru-baru ini, menanggapi sejumlah spekulasi mengenai posisi Mustasyar dalam mekanisme pengambilan keputusan organisasi.

KH. Rais Syuriyah menekankan bahwa Pleno PBNU adalah forum resmi tertinggi untuk pengambilan keputusan strategis, sedangkan silaturahmi Mustasyar lebih bersifat konsultatif dan tidak memiliki kewenangan administratif.

Fungsi Silaturahmi Mustasyar

Silaturahmi Mustasyar PBNU selama ini dikenal sebagai forum diskusi dan pertukaran pandangan antar tokoh senior yang memiliki pengalaman panjang di organisasi. Forum ini bersifat musyawarah informal, bertujuan memberikan masukan dan arahan, tetapi tidak dapat mengesahkan atau membatalkan keputusan resmi PBNU.

“Silaturahmi ini penting untuk menjaga keharmonisan internal dan memberi masukan strategis, namun tidak bisa menggantikan wewenang Pleno yang sah,” jelas KH. (Rais Syuriyah).

Keabsahan Keputusan Pleno

Pleno PBNU merupakan forum resmi yang dihadiri seluruh pengurus harian dan pengurus wilayah terkait. Keputusan yang dihasilkan Pleno memiliki dasar hukum organisasi dan regulasi internal PBNU, sehingga bersifat mengikat bagi seluruh jajaran.

KH. Rais Syuriyah menegaskan bahwa mekanisme Pleno telah melalui prosedur yang sesuai AD/ART PBNU, termasuk pembahasan agenda, pemungutan suara bila diperlukan, dan dokumentasi keputusan secara resmi.

Peran Mustasyar dalam Organisasi

Meskipun tidak memiliki kewenangan membatalkan keputusan Pleno, Mustasyar tetap berperan penting sebagai penasihat strategis PBNU. Para Mustasyar memberikan masukan terkait arah kebijakan, kajian keagamaan, dan pandangan terkait isu-isu strategis yang memengaruhi organisasi dan umat.

KH. Rais Syuriyah menambahkan, “Peran Mustasyar tetap vital, tapi sifatnya lebih kepada arahan dan bimbingan spiritual serta nasihat kebijakan, bukan pengambilan keputusan resmi.”

Reaksi Pengurus dan Masyarakat NU

Pernyataan Rais Syuriyah ini direspons beragam oleh pengurus dan masyarakat Nahdliyin. Sebagian pengurus menekankan pentingnya pemahaman mekanisme organisasi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara forum konsultatif dan forum pengambilan keputusan resmi.

Masyarakat NU juga diminta untuk memahami struktur organisasi agar tidak timbul spekulasi yang dapat memicu kerancuan informasi. Penjelasan ini diharapkan menenangkan berbagai pihak dan menegaskan otoritas Pleno PBNU.

Transparansi dan Tata Kelola Organisasi

Rais Syuriyah PBNU menekankan prinsip transparansi dan tata kelola yang baik dalam setiap pengambilan keputusan. Setiap keputusan Pleno didokumentasikan secara resmi dan diumumkan kepada pengurus dan anggota organisasi.

Dengan prosedur yang jelas, keputusan PBNU memiliki legitimasi yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan secara internal maupun eksternal. Forum silaturahmi Mustasyar tetap dihormati sebagai forum konsultatif, tetapi tidak dapat mengubah keputusan resmi.

Menghindari Spekulasi dan Misinterpretasi

KH. Rais Syuriyah mengingatkan agar seluruh pihak berhati-hati terhadap spekulasi dan interpretasi yang keliru terkait peran Mustasyar. Forum ini tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk membatalkan atau menunda keputusan yang sah secara AD/ART.

Pernyataan ini sekaligus menjadi klarifikasi bagi publik dan media yang sempat menyoroti adanya isu mengenai pengaruh Mustasyar terhadap keputusan Pleno. Transparansi informasi menjadi kunci agar organisasi tetap solid dan berfungsi sesuai mekanisme yang berlaku.

Keseimbangan antara Konsultasi dan Keputusan Resmi

PBNU menekankan keseimbangan antara peran konsultatif dan keputusan resmi. Mustasyar dapat memberikan nasihat dan rekomendasi strategis, sedangkan Pleno memiliki otoritas untuk menetapkan keputusan yang mengikat seluruh pengurus.

Keseimbangan ini penting untuk menjaga keharmonisan internal dan memastikan bahwa organisasi tetap berjalan sesuai visi dan misi Nahdlatul Ulama, tanpa mengabaikan masukan tokoh senior.

Tegas tapi Harmonis

Dengan penegasan Rais Syuriyah, masyarakat dan pengurus PBNU diingatkan bahwa Pleno PBNU adalah forum pengambilan keputusan tertinggi, sementara silaturahmi Mustasyar bersifat konsultatif dan bimbingan.

KH. Rais Syuriyah menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya solidaritas, koordinasi, dan komunikasi yang baik antar semua elemen organisasi. Klarifikasi ini diharapkan memperkuat mekanisme internal PBNU, menjaga keharmonisan, dan memastikan bahwa keputusan strategis dapat dijalankan secara efektif dan sah.

By Delta

Related Post