Puncak Populer — Suasana pagi di sebuah Sekolah Dasar (SD) di kawasan Jakarta Utara mendadak berubah mencekam setelah sebuah mobil berpelat MBG tiba-tiba nyelonong masuk ke area sekolah dan menabrak salah satu siswa yang sedang berjalan menuju kelas. Insiden pada pukul sekitar 06.45 WIB itu terjadi ketika mayoritas siswa baru saja tiba dan lingkungan sekolah sedang ramai oleh aktivitas orang tua, guru, serta penjaga sekolah. Teriakan panik terdengar dari berbagai sudut, mengubah suasana yang biasanya penuh keceriaan menjadi kepanikan luar biasa.
Berdasarkan informasi awal, mobil tersebut datang dari arah parkiran umum yang terletak dekat gerbang sekolah. Kendaraan yang dikemudikan seorang pria paruh baya itu tiba-tiba melaju tak terkendali, menghantam pagar pembatas, dan akhirnya menabrak seorang siswa kelas 3 berusia 9 tahun. Peristiwa tersebut langsung membuat para guru dan orang tua yang menyaksikan kejadian berlarian memberikan pertolongan.
Menurut saksi mata, mobil jenis MPV itu mulanya bergerak perlahan saat hendak masuk area drop-off. Namun beberapa detik kemudian, kendaraan tersebut terdengar meraung keras sebelum melaju kencang ke arah trotoar dan area jalan setapak tempat siswa biasanya berjalan menuju kelas. Diduga kuat terjadi kesalahan pengoperasian pedal, di mana pengemudi disebut panik dan tidak sempat menginjak rem.
“Awalnya pelan, tiba-tiba mobilnya lompat ke depan. Kami kaget karena suaranya keras sekali,” ungkap salah satu penjaga sekolah yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Ia menambahkan bahwa pengemudi tampak sangat terkejut, bahkan sempat keluar dari mobil dengan kondisi gemetar.
Siswa yang tertabrak langsung terjatuh dan mengalami luka cukup serius pada bagian kaki dan tubuh. Beberapa orang tua yang berada di lokasi langsung mengevakuasi korban sebelum petugas medis tiba. Suasana menjadi semakin riuh setelah para siswa lain yang melihat insiden tersebut mulai menangis ketakutan.
Pihak sekolah segera bergerak cepat memberikan penanganan darurat sambil menghubungi ambulans dan pihak kepolisian. Korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Berdasarkan laporan awal, korban mengalami patah tulang ringan serta luka memar di beberapa bagian tubuh, namun kondisinya disebut dalam pengawasan dokter dan stabil.
Guru-guru juga berusaha menenangkan siswa lain yang menjadi saksi insiden tersebut. Beberapa siswa sempat syok dan mengalami ketakutan hingga harus ditenangkan oleh konselor sekolah. Pihak sekolah langsung menghentikan sementara kegiatan pagi dan mengalihkan siswa ke dalam kelas untuk menghindari kerumunan di lokasi insiden.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pengemudi mobil MBG langsung diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Meski masih dalam penyelidikan, dugaan sementara menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat kelalaian pengemudi serta kemungkinan masalah sistem rem pada kendaraan tersebut.
Kanit Lantas Polres Jakarta Utara menyebutkan bahwa pengemudi tidak berada dalam pengaruh alkohol maupun obat-obatan berdasarkan pemeriksaan awal.
“Kami akan memeriksa kondisi kendaraan dan mengambil keterangan dari saksi serta pihak sekolah,” ujarnya.
Polisi juga akan meminta rekaman CCTV sekolah untuk memastikan kronologi lengkap.
Pihak keluarga pengemudi dikabarkan telah berkomunikasi dengan pihak sekolah serta keluarga korban untuk meminta maaf dan siap bertanggung jawab penuh terhadap seluruh bentuk perawatan medis korban.
Insiden ini mendorong pihak sekolah memperketat sistem keamanan dan alur keluar-masuk kendaraan di area sekitar sekolah. Kepala sekolah menyampaikan bahwa selama ini jalur antar-jemput diatur dengan cukup ketat, namun musibah seperti ini tetap bisa terjadi tanpa terduga.
“Kami telah meninjau ulang alur kendaraan dan segera memasang pembatas yang lebih kuat untuk mencegah kendaraan masuk terlalu dekat dengan area pejalan kaki,” jelasnya.
Selain itu, sekolah juga berencana menerapkan sistem drop-off satu arah serta memperluas zona larangan parkir di depan gerbang.
Pihak sekolah menegaskan bahwa keselamatan siswa adalah prioritas utama. Petugas keamanan tambahan juga disiapkan untuk mengatur lalu lintas kendaraan orang tua yang mengantar dan menjemput anak.
Banyak orang tua yang menyampaikan kekhawatiran setelah kejadian ini. Beberapa dari mereka meminta agar pemerintah daerah turut turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan sekolah, terutama yang terletak di lingkungan padat kendaraan.
“Jalur antar-jemput sering kali semrawut, belum lagi motor dan mobil yang melintas sembarangan. Kami butuh penataan serius,” ujar salah satu wali murid. Mereka berharap adanya pembatas permanen dan rambu tambahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Aktivis keselamatan jalan raya juga menyerukan agar sekolah-sekolah di Jakarta melakukan audit keselamatan, termasuk penambahan jalur pejalan kaki khusus siswa, penataan ulang area parkir, dan pemasangan barrier yang lebih kuat.
Kejadian mobil MBG nyelonong masuk dan menabrak siswa ini menjadi pengingat penting bahwa kecelakaan bisa terjadi kapan saja, bahkan di lingkungan sekolah yang dianggap aman. Dalam suasana yang melibatkan banyak anak dan mobilitas tinggi orang tua, potensi bahaya sering kali tidak disadari.
Peristiwa ini sekaligus menjadi momentum bagi seluruh pihak—orang tua, sekolah, pemerintah, hingga masyarakat sekitar—untuk bersama-sama memperkuat budaya keselamatan. Anak-anak adalah kelompok paling rentan, sehingga penanganan terhadap keamanan mereka harus menjadi prioritas utama.
