Rab. Des 24th, 2025

HARMAN Akan Mengakuisisi Bisnis ADAS Milik ZF

HARMAN Akan Mengakuisisi Bisnis ADAS Milik ZF

Puncak Populer HARMAN International, perusahaan teknologi otomotif dan audio global yang sepenuhnya dimiliki oleh Samsung Electronics Co., Ltd., baru‑baru ini mengumumkan bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian definitif untuk mengakuisisi bisnis Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) milik ZF Group, salah satu pemasok komponen otomotif terbesar di dunia. Transaksi ini bernilai sekitar €1,5 miliar atau setara hampir $1,8 miliar USD, dan diperkirakan akan rampung pada paruh kedua tahun 2026 setelah persetujuan regulator.

Langkah ini merupakan langkah strategis dalam upaya HARMAN untuk memperkuat posisinya di pasar software‑defined vehicles (SDV) — sebuah era baru di mana kendaraan tidak hanya berbasis mekanik, tetapi sangat bergantung pada perangkat lunak, komputasi terpusat, dan kecerdasan buatan untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih efisien, aman, dan terhubung.

Mengapa ADAS Begitu Penting?

Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) merupakan rangkaian teknologi yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan berkendara dan membantu pengemudi melalui berbagai fungsi otomatis, seperti pengereman darurat otomatis (Automatic Emergency Braking), pengenalan jalur, radar pendeteksi rintangan, dan kamera pintar mobil. Seiring berkembangnya kendaraan otonom dan teknologi mobil pintar, ADAS menjadi salah satu komponen kunci yang menentukan bagaimana kendaraan berinteraksi dengan lingkungan secara mandiri dan aman.

Bisnis ADAS milik ZF mencakup solusi komputasi otomotif, kamera pintar, radar, serta perangkat lunak ADAS yang sudah teruji di banyak pasar global. Integrasi teknologi ini ke dalam portofolio HARMAN diharapkan akan mempercepat inovasi serta memberikan nilai tambah dalam mengembangkan arsitektur kendaraan terpusat dan terintegrasi.

Sinergi HARMAN dan ZF: Integrasi Teknologi untuk Masa Depan

Penggabungan unit ADAS ZF ke dalam ekosistem HARMAN akan memadukan kemampuan ADAS dengan portofolio HARMAN di bidang digital cockpit, infotainment, dan konektivitas kendaraan pintar. Strategi ini memungkinkan HARMAN memberikan platform komputasi terpadu yang menggabungkan berbagai fungsi — mulai dari keselamatan dan bantuan mengemudi hingga pengalaman in‑car yang lebih personal dan cerdas.

CEO dan President Automotive Division HARMAN, Christian Sobottka, menyatakan bahwa industri otomotif kini berada di persimpangan di mana keselamatan, kecerdasan, dan pengalaman interior kendaraan harus menyatu melalui arsitektur komputasi yang terpadu. Ditambah dengan dukungan teknologi Samsung yang kuat, HARMAN diposisikan untuk membantu produsen mobil merancang kendaraan generasi berikutnya yang lebih intelligent, empathetic, dan connected.

Sementara itu, CEO ZF Group, Mathias Miedreich, menyebut bahwa HARMAN adalah mitra ideal untuk mengembangkan potensi penuh dari bisnis ADAS milik ZF. Penjualan unit ini bukan hanya strategi pertumbuhan, tetapi juga langkah penting untuk mengurangi beban utang ZF dan memungkinkan perusahaan fokus pada teknologi inti lainnya seperti chassis, powertrain, dan solusi kendaraan komersial.

Dampak Akuisisi terhadap Karyawan dan Organisasi

Transaksi ini tidak hanya bertumpu pada nilai finansial, tetapi juga mencakup aspek sumber daya manusia dan keahlian teknis. Diperkirakan sekitar 3.750 karyawan dari unit ADAS ZF di seluruh Eropa, Amerika, dan Asia akan beralih menjadi bagian dari HARMAN setelah transaksi selesai. Ini merupakan langkah signifikan menggabungkan talenta global dalam memperkuat inovasi teknologi bagi kendaraan masa depan.

HARMAN menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung program dan pelanggan yang sudah ada sambil menyelaraskan tim teknis ADAS dan komputasi untuk mempercepat inovasi generasi berikutnya. Integrasi ini diharapkan tidak hanya memperluas kapabilitas teknis HARMAN, tetapi juga mempercepat waktu pengembangan produk baru bagi produsen kendaraan di seluruh dunia.

Paradigma Baru Industri Otomotif: Dari Fitur ke Pengalaman

Akuisisi ini juga mencerminkan pergeseran strategi di industri otomotif global yang semakin bergerak menuju kendaraan didefinisikan oleh perangkat lunak (Software‑Defined Vehicles). Dalam era ini, lini produk kendaraan tidak lagi hanya ditentukan oleh mesin dan fitur mekanis, tetapi oleh bagaimana perangkat lunak, kecerdasan buatan, sensor, dan konektivitas bekerja secara harmonis. ADAS adalah jantung dari ekosistem tersebut, memberikan kemampuan prediktif dan reaktif terhadap lingkungan sekitar kendaraan.

HARMAN sendiri selama ini dikenal sebagai pemimpin teknologi interior kendaraan, terutama di bidang audio dan konektivitas. Dengan langkah strategis ini, perusahaan kini memperluas perannya sebagai penyedia solusi komprehensif yang menggabungkan pengalaman berkendara yang aman, terhubung, dan cerdas pada platform yang terintegrasi.

Pengaruh terhadap Market dan Tren Global

Waktu penutupan transaksi yang diperkirakan pada paruh kedua tahun 2026 berarti bahwa sektor otomotif akan melihat perubahan struktural lebih jauh dalam persaingan teknologi ADAS dan mobil pintar. Dengan konsolidasi teknologi seperti ini, HARMAN memperkuat posisinya untuk bersaing dengan pemain besar lain yang juga fokus pada SDV dan kendaraan otonom.

Di sisi lain, ZF dapat memanfaatkan hasil transaksi untuk memperkuat lini bisnis inti yang sudah mapan, terutama di tengah tantangan ekonomi dan kebutuhan untuk fokus pada segmen teknologi yang memberikan margin lebih tinggi. Strategi ini juga menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan besar dapat melakukan realokasi sumber daya guna tetap relevan di pasar otomotif global yang berubah cepat.

Akuisisi bisnis ADAS milik ZF oleh HARMAN menandai langkah besar dalam evolusi industri otomotif global. Dengan nilai transaksi sebesar €1,5 miliar, langkah ini tidak hanya memberikan penguatan kapabilitas teknologi bagi HARMAN, tetapi membentuk arah baru dalam desain kendaraan masa depan yang mengedepankan keselamatan, kecerdasan, dan pengalaman pengguna yang holistik.

Bagi ZF, divestasi ini membuka peluang untuk penguatan fokus pada inti bisnis yang menjadi tulang punggung perusahaan, sekaligus menyesuaikan diri dengan realita pasar yang terus berubah. Ini juga menunjukkan bagaimana perusahaan otomotif harus terus beradaptasi demi mempertahankan relevansi dan inovasi di era kendaraan pintar yang semakin dominan.

By Delta

Related Post