Puncak Populer — Anggota Komisi VII DPR RI, Fadli Rahman, mengajak generasi muda Indonesia untuk menguasai bisnis digital sebagai kunci keberhasilan di era ekonomi modern. Ajakan ini disampaikan dalam seminar nasional bertajuk Generasi Muda dan Transformasi Digital yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).
Dalam sambutannya, Fadli menekankan bahwa literasi digital menjadi keterampilan utama bagi generasi muda saat ini. Dunia bisnis telah bergerak cepat, memanfaatkan teknologi untuk efisiensi, inovasi, dan ekspansi pasar. Generasi muda yang mampu memahami dan menguasai teknologi digital akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.
“Digitalisasi bukan pilihan, tapi keharusan. Generasi muda harus menguasai bisnis digital agar bisa bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujar Fadli Rahman.
Fadli menyoroti pertumbuhan pesat sektor ekonomi digital di Indonesia, mulai dari e-commerce, fintech, startup teknologi, hingga konten kreator. Dengan penetrasi internet yang terus meningkat, peluang bisnis digital semakin terbuka luas, termasuk untuk usaha kecil dan menengah (UKM) yang dapat memanfaatkan platform online untuk memperluas pasar.
“Peluang besar ada di tangan generasi muda. Mereka harus memanfaatkan teknologi untuk menciptakan inovasi, memperluas jaringan, dan meningkatkan produktivitas,” jelas Fadli.
Dalam seminar tersebut, Fadli menekankan beberapa keterampilan yang perlu dimiliki generasi muda untuk sukses di bisnis digital. Keterampilan itu meliputi analisis data, pemasaran digital, manajemen media sosial, pengembangan aplikasi, serta kreativitas konten. Keterampilan ini tidak hanya dibutuhkan untuk membangun bisnis sendiri, tetapi juga menjadi nilai tambah dalam karier profesional.
“Generasi muda harus menguasai teknologi, memahami pasar digital, dan kreatif dalam menciptakan produk atau layanan yang relevan,” tegas Fadli Rahman.
Fadli juga menyoroti peran DPR dan pemerintah dalam mendukung pengembangan bisnis digital bagi generasi muda. Beberapa inisiatif telah dilakukan, termasuk program pelatihan, inkubator startup, dan pemberian akses modal usaha. Langkah ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami mendorong adanya kebijakan yang memudahkan generasi muda untuk berinovasi, mendapatkan pelatihan, dan mengakses pendanaan,” kata Fadli.
Selain dukungan pemerintah, pendidikan formal dan kampus memiliki peran penting dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan digital. Fadli menekankan perlunya integrasi kurikulum digital, workshop, dan kolaborasi dengan industri untuk menciptakan ekosistem belajar yang relevan dengan kebutuhan pasar.
“Mahasiswa harus dilatih tidak hanya menguasai teori, tetapi juga praktik digital yang dapat langsung diterapkan dalam bisnis atau startup,” ujar Fadli Rahman.
Dalam seminar, beberapa generasi muda yang sukses dalam bisnis digital juga berbagi pengalaman. Mereka menekankan pentingnya kreativitas, keberanian mengambil risiko, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Cerita sukses ini menjadi motivasi bagi peserta untuk mulai membangun bisnis digital sejak dini.
“Tidak ada kata terlambat untuk memulai bisnis digital. Kuncinya adalah belajar, berani mencoba, dan terus berinovasi,” ujar salah satu pembicara muda, Dian Pratama, CEO startup teknologi.
Meski peluang besar terbuka, Fadli mengingatkan generasi muda tentang tantangan yang akan dihadapi, seperti persaingan ketat, perubahan teknologi yang cepat, serta risiko keamanan data. Oleh karena itu, kesiapan mental, pembelajaran berkelanjutan, dan kolaborasi menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang.
“Persaingan tidak ringan, tetapi dengan keterampilan dan strategi yang tepat, generasi muda bisa menjadi pemain utama dalam bisnis digital,” jelas Fadli.
Fadli menegaskan bahwa penguasaan bisnis digital oleh generasi muda bukan hanya bermanfaat secara individu, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan kreativitas dan inovasi digital, Indonesia dapat memperkuat ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing di tingkat global.
“Generasi muda adalah motor penggerak ekonomi digital. Investasi pada kemampuan mereka adalah investasi untuk masa depan bangsa,” tegas Fadli Rahman.
Ajakan anggota Komisi VII DPR, Fadli Rahman, menekankan pentingnya generasi muda menguasai bisnis digital sebagai kunci sukses di era modern. Literasi digital, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi menjadi modal utama. Dukungan pemerintah, pendidikan, dan ekosistem startup juga menjadi faktor penentu keberhasilan.
Dengan menguasai bisnis digital, generasi muda tidak hanya meningkatkan peluang karier dan kewirausahaan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, inovasi, dan daya saing Indonesia di kancah global. Seminar ini menjadi pengingat bahwa investasi pada pengembangan keterampilan digital generasi muda adalah investasi strategis bagi masa depan bangsa.
